Carpal Tunnel Syndrome: Penyakit Syaraf yang Mengintai Orang Kantoran
Carpal Tunnel Syndrome The Nerve Disorder Lurking Among Office Workers banner
Apr 7 2025
5 menit baca

Carpal Tunnel Syndrome: Penyakit Syaraf yang Mengintai Orang Kantoran

Ditandai dengan sensasi nyeri, kesemutan, hingga mati rasa pada jari dan pergelangan tangan, Carpal Tunnel Syndrom seringkali menyerang pekerja kantoran yang banyak beraktivitas dengan melibatkan tangan. Mengapa demikian?

Carpal tunnel atau lorong karpal adalah nama area di dalam pergelangan tangan berupa lorong sempit yang terbentuk dari jaringan penghubung antar tulang (ligamen) dan tulang pergelangan tangan (karpal). Di dalam lorong ini, terdapat saraf median yang berfungsi untuk mengendalikan otot pada jari tangan. Saat terjadi penyempitan carpal tunnel akibat pembengkakan pada jaringan di sekeliling lorong tersebut, kondisi inilah yang menekan saraf median sehingga memicu terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. 

Carpal Tunnel Syndrome termasuk jenis penyakit Cumulative Trauma Disorders (CTD) yang memengaruhi kemampuan motorik dan sensorik tangan dari jari-jari tangan penderitanya. Biasanya penderita merasakan sakit, kesemutan, hingga mati rasa di bagian tangan terutama area ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Awalnya mungkin tidak terlalu sakit, namun kalau dibiarkan akan semakin buruk dan mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang banyak beraktivitas menggunakan tangan.

Apa Penyebab Carpal Tunnel Syndrome?

Seperti yang telah sedikit disinggung sebelumnya, Carpal Tunnel Syndrome atau CTS adalah kondisi medis yang terjadi ketika saraf median yang berada di pergelangan tangan tertekan atau terhimpit. Saraf ini memiliki peran penting dalam memberikan sensasi dan mengendalikan pergerakan di beberapa bagian tangan, seperti ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan setengah dari jari manis. 

Meskipun kita tahu bahwa CTS terjadi akibat tertekannya saraf median, penyebab pasti mengapa saraf ini terhimpit masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.

Beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome adalah:

  1. Faktor Keturunan
    Riwayat keluarga yang memiliki masalah serupa dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena Carpal Tunnel Syndrome. Jika ada anggota keluarga Anda yang menderita sindrom ini, kemungkinan Anda mengalaminya juga lebih tinggi.
  2. Cedera pada Pergelangan Tangan
    Cedera fisik pada area pergelangan tangan, seperti patah tulang atau terkilir, dapat menyebabkan perubahan bentuk atau struktur pada area tersebut, yang kemudian menekan saraf median dan menyebabkan Carpal Tunnel Syndrome.
  3. Kehamilan
    Kehamilan merupakan salah satu kondisi yang sering dikaitkan dengan Carpal Tunnel Syndrome. Sekitar 50% wanita hamil melaporkan gejala CTS, yang biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan retensi cairan dalam tubuh selama masa kehamilan. Gejala ini seringkali hilang setelah melahirkan, tetapi dapat berlanjut dalam beberapa kasus.
  4. Pekerjaan dengan Gerakan Berulang
    Pekerjaan yang melibatkan gerakan tangan yang berulang-ulang, seperti mengetik, menggunakan mouse komputer, atau pekerjaan lain yang mengharuskan penggunaan tangan secara intensif, dapat menambah tekanan pada saraf median. Aktivitas berulang ini, terutama jika dilakukan dalam posisi yang tidak ergonomis atau tidak seimbang, dapat memperburuk risiko Carpal Tunnel Syndrome.
  5. Kondisi Medis Tertentu
    Beberapa penyakit medis juga dapat berperan dalam meningkatkan kemungkinan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Di antaranya adalah rheumatoid arthritis, yang menyebabkan peradangan pada sendi dan dapat mempengaruhi saluran tempat saraf median berada, serta diabetes, yang dapat memengaruhi saraf-saraf perifer dan menyebabkan gangguan pada saraf median. Selain itu, kondisi medis lain seperti obesitas, hipotiroidisme, dan sindrom metabolik juga dapat meningkatkan risiko terkena CTS.

Meskipun faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko, tidak semua orang yang memiliki gejala tersebut pasti mengalami Carpal Tunnel Syndrome. Sebaliknya, bisa saja orang yang tidak mengalami gejala-gejala di atas ternyata mengalami Carpal Tunnel Syndrome. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan melakukan tindakan pencegahan sejak dini.

Gejala Carpal Tunnel Syndrome

Gejala utama yang sering dirasakan oleh penderita Carpal Tunnel Syndrome adalah sensasi kesemutan, mati rasa, atau kebas pada bagian tangan, terutama pada ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Gejala ini seringkali terjadi setelah penggunaan tangan yang intens, seperti mengetik atau menggenggam benda dalam waktu lama. Selain itu, rasa sakit pada beberapa bagian tangan, pergelangan tangan, atau lengan juga sering dialami oleh penderita Carpal Tunnel Syndrome.

Gejala Carpal Tunnel Syndrome biasanya hanya memengaruhi satu tangan saja, tetapi banyak juga kasus yang melibatkan kedua tangan. Semakin lama kondisi ini tidak ditangani, gejala akan semakin parah dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain sensasi kesemutan dan kebas, beberapa gejala lain yang biasa ditemukan pada Carpal Tunnel Syndrome meliputi:

  1. Rasa Sakit pada Lengan
    Selain tangan, rasa sakit juga bisa menyebar ke area lengan bawah, dan bahkan bisa meluas hingga ke siku. Rasa sakit ini dapat bertambah buruk saat tidur atau saat melakukan aktivitas yang memerlukan penggunaan tangan.
  2. Penurunan Sensitivitas pada Kulit
    Penderita Carpal Tunnel Syndrome kadang merasakan kulit tangan mereka menjadi kurang sensitif terhadap sentuhan, dan mereka mungkin kesulitan merasakan benda-benda kecil atau tekstur permukaan.
  3. Perubahan pada Kondisi Kulit Tangan
    Kulit pada tangan yang terpengaruh Carpal Tunnel Syndrome bisa mengalami pembengkakan, kulit kering, atau bahkan perubahan warna. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan aliran darah atau ketegangan saraf yang berlangsung lama.
  4. Penurunan Kemampuan Motorik Tangan
    Gejala lainnya adalah penurunan kemampuan tangan atau jari untuk melakukan tugas-tugas motorik halus. Ini bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan saat mengancingkan baju, menggenggam benda, atau mengetik di keyboard.
  5. Kesulitan menggerakkan jari dan tangan
    Penderita Carpal Tunnel Syndrome seringkali merasa kesulitan untuk menggerakkan tangan atau jari, terutama pada saat-saat setelah bangun tidur atau saat tangan dalam posisi yang terlalu lama tertekuk. Ini bisa membuat tugas-tugas sederhana, seperti membuka tutup botol atau mengangkat benda dengan tangan, menjadi lebih sulit dan menyakitkan.

Gejala-gejala ini dapat memburuk dengan berjalannya waktu, terutama jika Carpal Tunnel Syndrome tidak ditangani dengan baik. Dalam beberapa kasus yang lebih parah, penderita dapat kehilangan kekuatan cengkeraman tangan mereka dan menjadi kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan dengan tangan.

Penting untuk dicatat bahwa gejala Carpal Tunnel Syndrome seringkali memburuk pada malam hari atau pagi hari, karena posisi tangan saat tidur yang bisa memberi tekanan lebih pada saraf median. Banyak penderita yang bangun di malam hari karena rasa sakit atau kesemutan yang mengganggu tidur mereka.

Sering Dikaitkan dengan Pekerja Kantoran

Carpal Tunnel Syndrome lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria, terutama pada rentang usia 25 hingga 64 tahun. Menurut National Health Interview Study (NIHS), wanita memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk menderita CTS, dengan kejadian paling tinggi terjadi pada usia 40 hingga 60 tahun.

CTS juga umum terjadi di kalangan pekerja kantoran, terutama bagi mereka yang intensif menggunakan komputer. Gerakan tangan yang berulang-ulang, seperti mengetik atau menggunakan mouse, dapat mengurangi suplai oksigen ke otot dan menghambat proses metabolisme, yang pada akhirnya menekan saraf median di terowongan karpal. Penekanan saraf ini menyebabkan gangguan sensorik, seperti nyeri dan mati rasa, yang membatasi fungsi pergelangan tangan dan tangan, sehingga mengganggu keterampilan pekerja dalam melakukan tugas sehari-hari.

Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang, penggunaan alat bergetar, atau postur tangan yang tidak ergonomis berisiko tinggi menyebabkan CTS. Beberapa profesi yang rentan mengalami Carpal Tunnel Syndrome antara lain pekerja perakitan, pengolahan makanan, kasir, pekerja konstruksi, dan pekerja industri.

Tips Pencegahan Bagi Pekerja

Setelah mengetahui bahwa pekerja kantoran yang banyak beraktivitas dengan melibatkan tangan mungkin lebih rentan terkena Carpal Tunnel Syndrome, bagaimana cara mencegah carpal tunnel syndrome pada pekerja kantoran?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Bagi Anda yang pekerja kantoran, cegah Carpal Tunnel Syndrome dengan:

  1. Memastikan Posisi Duduk yang Tepat
  2. Usahakan untuk duduk dengan punggung tegak dan pastikan posisi tangan nyaman saat mengetik. Jangan biarkan tubuh membungkuk karena itu bisa menyebabkan pergelangan tangan tertekan lebih keras. Atur jarak dan posisi keyboard agar tidak terlalu jauh, sehingga tangan tetap berada dalam posisi yang nyaman dan alami saat mengetik. Tak hanya mengurangi risiko Carpal Tunnel Syndrome, cara ini juga membantu mencegah masalah pada bagian tubuh lainnya. 

  3. Peregangan Pergelangan Tangan
  4. Jika pergelangan tangan mulai terasa lelah, beri waktu untuk beristirahat sejenak dan lakukan peregangan ringan. Berhenti mengetik sejenak dan lakukan relaksasi pada jari serta telapak tangan. Lakukan gerakan kecil untuk mengurangi ketegangan pada otot tangan. Jangan paksakan terus bekerja saat tangan sudah kelelahan, karena itu dapat memperburuk risiko Carpal Tunnel Syndrome.

  5. Rutin Beristirahat
  6. Sesekali, beri tubuh kesempatan untuk beristirahat guna mencegah masalah kesehatan lainnya, termasuk Carpal Tunnel Syndrome. Jika sudah lama duduk atau tubuh mulai terasa kaku, cobalah berdiri atau berjalan-jalan sebentar di sekitar meja. Waktu istirahat ini memungkinkan otot dan saraf untuk pulih sejenak dan mencegah efek buruk dari tekanan berulang.

Jika Anda terkena Carpal Tunnel Syndrome atau merasakan gejala yang telah dijabarkan di atas, segera konsultasikan kondisi Anda dengan ahli medis di IHH Healthcare Malaysia. Tim profesional kami siap memberikan diagnosis tepat dan perawatan terbaik untuk membantu Anda kembali beraktivitas tanpa rasa sakit.