Gejala Asam Lambung Naik ke Jantung: Sering Dianggap Serangan Jantung Hingga Penyakit Lain!
Symptoms of Stomach Acid Rising to the Heart
Sep 22 2025
6 menit baca

Gejala Asam Lambung Naik ke Jantung: Sering Dianggap Serangan Jantung Hingga Penyakit Lain!

Asam lambung yang naik ke jantung sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang. Kondisi ini dikenal sebagai GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan dapat menimbulkan nyeri di dada yang sering disalahartikan sebagai serangan jantung. Gejala asam lambung ketika naik ke jantung akan menunjukkan beberapa tanda yang menjadi peringatan penting bagi penderita asam lambung. Apa saja gejala asam lambung naik ke jantung yang muncul, berikut di antaranya.

  1. Nyeri Dada (Heartburn)

    Gejala asam lambung naik ke jantung yang pertama adalah nyeri dada. Nyeri dada akibat GERD sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung karena letaknya yang mirip. Melansir halaman Mayo Clinic, sensasi terbakar ini karena asam bergerak ke dalam saluran yang membawa makanan ke lambung (esofagus). GERD menjadi penyebab utama nyeri dada non-jantung. Banyak pasien yang mengunjungi IGD karena nyeri dada, dan ternyata yang dialami itu GERD.

    Heartburn biasanya lebih parah setelah makan besar atau saat berbaring. Konsumsi makanan asam, pedas, dan berlemak tinggi dapat memperparahnya. Selain itu, stress dan kecemasan dapat memicu produksi asam lambung berlebih, yang memperburuk gejala heartburn.

  1. Regurgitasi Asam

    Kedua, ada regurgitasi asam sebagai gejala asam lambung naik ke jantung. Regurgitasi adalah kondisi ketika asam lambung naik hingga ke mulut, menyebabkan rasa pahit atau asam. Bagi penderita GERD yang parah akan sering mengalami gejala yang satu ini. 

    Regurgitasi yang sering terjadi bisa meningkatkan risiko erosi gigi akibat paparan asam lambung. Bahkan, orang yang tidur dalam posisi datar atau telentang lebih berisiko mengalami regurgitasi dibanding mereka yang tidur dengan posisi kepala lebih tinggi. Gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi alkohol dan merokok dapat memperparah regurgitasi karena melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan. Itu sebabnya, bagi penderita GERD disarankan menghindari alkohol dan merokok.

  1. Mual dan Muntah

    Selanjutnya, mual dan muntah juga menjadi gejala asam lambung naik ke jantung yang umum. Naiknya asam lambung ke kerongkongan bisa menyebabkan rasa mual yang tidak berhenti dan terkadang disertai muntah. Jika mual berlangsung lama terkadang membuat penderita GERD kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan. Mual akibat GERD bisa lebih sering terjadi di pagi hari, terutama jika penderita makan terlalu larut malam. 

  1. Batuk Kering Kronis

    Asam lambung yang naik dapat mencapai saluran pernapasan dan memicu refleks batuk yang terus-menerus. Batuk seringkali terjadi pada malam hari atau setelah makan. Saat itu terjadi, wajib bagi penderita GERD segera mengonsumsi air hangat atau teh jahe yang dapat membantu meredakan iritasi akibat asam lambung. Jika masih tidak kunjung baik, penderita GERD bisa menggunakan obat antasida atau PPI (Proton Pump Inhibitor) yang dapat membantu mengurangi frekuensi batuk kronis akibat GERD.

  1. Suara Serak dan Sakit Tenggorokan

    Iritasi akibat asam lambung yang naik bisa menyebabkan suara menjadi serak dan menimbulkan rasa tidak nyaman di tenggorokan. Kondisi ini dikenal sebagai Laryngopharyngeal Reflux atau LPR. Hal ini dikarenakan asam lambung yang mencapai tenggorokan dapat menyebabkan sensasi terbakar dan rasa kering di tenggorokan. Sehingga penderita jadi merasa perlu untuk sering berdehem atau membersihkan tenggorokan.

  1. Sulit Menelan (Disfagia)

    Gejala asam lambung naik ke jantung selanjutnya adalah sulit menelan atau disfagia. Asam lambung yang sering naik bisa menyebabkan peradangan pada kerongkongan yang berujung pada kesulitan menelan. Tidak sedikit penderita GERD kronis mengalami striktur esofagus akibat iritasi yang terus-menerus. Jika tidak ditangani, disfagia bisa menyebabkan penurunan berat badan karena kesulitan mengonsumsi makanan dengan cukup. Dalam kasus yang lebih parah, disfagia bisa memerlukan tindakan medis seperti dilatasi esofagus.

  1. Sesak Napas

    Selanjutnya, gejala asam lambung naik ke jantung juga kerap ditandai sesak napas. Hal ini karena refluks asam dapat mengiritasi paru-paru dan bronkus, memicu atau memperparah gejala seperti asma, dada terasa berat, atau mengi. Gejala ini sering diperburuk saat tidur dalam posisi telentang, bahkan hingga disertai nyeri dada.

  1. Produksi Air Liur Berlebihan

    Beberapa orang dengan GERD mengalami produksi air liur yang berlebihan akibat respons tubuh terhadap iritasi lambung. Kondisi ini disebut "water brash" dan sering disertai regurgitasi asam. Produksi air liur yang berlebihan bisa menjadi mekanisme tubuh untuk menetralkan asam di kerongkongan.

  1. Perasaan Ada Benjolan di Tenggorokan

    Banyak penderita GERD melaporkan sensasi seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan mereka. Hal ini dikenal sebagai globus sensation dan penyebabnya bukan karena ada benda asing. Perasaan yang muncul bisa dipicu oleh kecemasan dan refluks asam yang terus-menerus. Jadi, bagi penderita disarankan untuk konsumsi makanan yang lebih lembut dan minum cukup air karena dapat mengurangi kondisi ini.

  1. Gangguan Tidur

    Terakhir, gejala asam lambung naik ke jantung membuat penderita juga mengalami gangguan tidur. Hal ini disebabkan oleh rasa nyeri yang disertai mual muncul saat malam hari, penderita akan mengalami rasa tidak nyaman. Sehingga posisi tidur menjadi perhatian khusus yang wajib diketahui penderita. Seperti posisi tidur miring ke kiri dapat membantu mengurangi refluks asam. Kemudian, penderita juga harus menghindari makan besar sebelum tidur. Tidak hanya itu, tidur dengan bantal yang lebih tinggi juga dapat membantu mengurangi kemungkinan asam lambung naik saat tidur.

Faktor yang Memperparah GERD Naik ke Jantung

Adapun faktor-faktor yang dapat memperparah gejala asam lambung naik ke jantung. Dari pola makan, hingga gaya hidup membuat gejala yang muncul akan semakin parah. Beberapa kebiasaan dan kondisi yang dapat memperburuk GERD, yakni sebagai berikut. 

  1. Terlalu Sering Mengonsumsi Minuman Berkafein
  2. Pertama, terlalu sering mengonsumsi kafein akan memperburuk kondisi. Kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya dapat merangsang produksi asam lambung yang lebih tinggi. Kafein juga dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, yaitu katup yang bertugas menahan asam lambung agar tidak naik kembali ke esofagus. Ketika katup ini melemah, risiko refluks meningkat, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke esofagus dan menyebabkan muncul gejala asam lambung naik ke jantung. Selain itu, konsumsi kafein berlebihan dapat meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol, yang juga berkontribusi pada peningkatan produksi asam lambung dan memperburuk gejala GERD.

  1. Konsumsi Makanan Asam Berlebihan
  2. Makanan asam seperti tomat, jeruk, dan cuka dapat meningkatkan keasaman lambung. Asam berlebih dapat merangsang produksi lebih banyak asam lambung dan memperparah refluks. Jika asam ini berlebih juga bisa mengiritasi lapisan esofagus, dan menyebabkan peradangan serta nyeri dada. Ketika penderita GERD memperlambat pengosongan lambung, akibatnya akan membuat makanan dan asam bertahan lebih lama di perut. Sama halnya jika dikonsumsi dalam jumlah besar, yang ada gejala seperti heartburn dan nyeri dada akan semakin buruk.

  1. Kelebihan Berat Badan
  2. Obesitas meningkatkan tekanan dalam perut, mendorong asam lambung naik ke esofagus. Obesitas ini akan meningkatkan tekanan pada lambung, mendorong asam lambung naik ke esofagus. Hal ini karena lemak di perut menekan diafragma, yang bisa memperburuk refluks asam. Bahkan risiko GERD lebih tinggi pada individu dengan obesitas dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal. Kurangnya aktivitas fisik juga bisa meningkatkan risiko gejala asam lambung naik ke jantung bagi seseorang dengan kelebihan berat badan. 

  1. Makan Sebelum Tidur
  2. Terakhir, langsung berbaring setelah makan membuat asam lebih mudah naik ke esofagus. Saat berbaring setelah makan, gravitasi tidak lagi membantu menjaga makanan tetap di lambung, sehingga asam lebih mudah naik ke esofagus. Proses pencernaan menjadi lebih lambat saat tidur, sehingga makanan dan asam lambung jadi bertahan lebih lama dalam perut. Hal ini juga memicu heartburn yang lebih parah di malam hari. Makan sebelum tidur juga dapat meningkatkan risiko batuk malam hari akibat iritasi asam lambung di saluran napas. Maka dari itu, sebaiknya makan setidaknya 3 jam sebelum tidur untuk mengurangi risiko refluks asam.

Kesimpulan

Naiknya asam lambung ke jantung bukanlah kondisi yang bisa diabaikan, terutama karena gejalanya bisa mirip dengan serangan jantung. Dengan memahami gejala asam lambung naik ke jantung dan cara mengatasi kondisi ini, seseorang dapat mengelola GERD dengan lebih baik dan mengurangi dampaknya terhadap kualitas hidup. Bagi pendeita GERD juga perlu rutin melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Hal ini tidak hanya untuk mengatasi GERD namun juga bisa mencegah GERD memburuk.

Jika ingin berkonsultasi atau medical check up mengenai GERD, kamu bisa melakukannya di rumah sakit yang tergabung IHH Healthcare Malaysia. Dengan tenaga medis profesional, rumah sakit IHH Healthcare siap membantu kamu untuk mengatasi GERD. Jangan sampai GERD-mu memburuk, yuk segera konsultasikan di rumah sakit IHH Healthcare Malaysia!

Referensi: