Gejala penyakit radang usus yang muncul sering disalah artikan sebagai penyakit perut biasa. Jika diketahui lebih lanjut, gejala radang usus memiliki perbedaan yang signifikan dengan penyakit perut biasa. Penyakit radang usus umumnya terjadi akibat gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Dalam dunia medis, penyakit radang usus sering dikategorikan menjadi dua jenis utama, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Kedua penyakit ini memiliki gejala yang mirip, tetapi juga memiliki perbedaan mendasar dalam hal lokasi dan tingkat keparahannya.
Radang usus dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari kesehatan fisik hingga kesejahteraan emosional. Radang usus dapat menimbulkan berbagai gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejalanya agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala utama yang sering dialami oleh penderita radang usus.
1. Nyeri Perut dan Kram
Pertama, gejala penyakit radang usus yang umum muncul adalah nyeri perut dan kram. Rasa sakit ini biasanya terjadi akibat peradangan yang menyebabkan iritasi pada dinding usus. Lokasi nyeri bisa berbeda-beda tergantung pada jenis penyakit radang usus yang diderita. Pada penyakit Crohn, nyeri sering dirasakan di bagian kanan bawah perut, sedangkan pada kolitis ulserativa, nyeri lebih sering terjadi di bagian kiri bawah perut.
Nyeri perut dan kram ini terjadi karena adanya peradangan yang menyebabkan penyempitan pada usus, sehingga makanan yang dicerna sulit melewati saluran pencernaan. Akibatnya, penderita bisa mengalami sensasi nyeri yang datang dan pergi, atau dalam beberapa kasus, bersifat terus-menerus. Intensitas nyeri juga dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga parah, tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya.
Beberapa faktor yang dapat memperburuk nyeri perut dan kram pada penderita radang usus adalah konsumsi makanan yang sulit dicerna, seperti makanan tinggi lemak, pedas, atau berserat kasar. Stres dan kecemasan juga dapat memicu reaksi peradangan lebih lanjut. Selain itu, infeksi sekunder yang memperburuk kondisi peradangan di usus.
2. Diare Kronis
Selanjutnya, diare kronis adalah salah satu gejala penyakit radang usus yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini bisa terjadi berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Diare ini berbeda dari diare biasa yang disebabkan oleh infeksi sementara, karena bersifat persisten dan sering kali berulang.
Pada penderita radang usus, diare kronis terjadi akibat peradangan yang mengganggu kemampuan usus dalam menyerap air dan nutrisi. Hal ini menyebabkan feses menjadi lebih cair dan lebih sering dikeluarkan. Dalam beberapa kasus, diare dapat disertai dengan lendir atau darah akibat luka di dinding usus.
Diare kronis juga dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang diikuti dengan rasa lemah, pusing, serta kulit dan mulut yang kering. Jika tidak ditangani dengan baik, diare kronis dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan dan malnutrisi karena tubuh kehilangan banyak nutrisi penting. Oleh karena itu, penderita yang mengalami diare kronis harus menjaga asupan cairan dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Perdarahan pada Feses
Munculnya darah dalam feses juga merupakan gejala penyakit radang usus. Darah dalam feses merupakan tanda adanya peradangan dan luka pada dinding usus. Gejala ini lebih umum terjadi pada penderita kolitis ulserativa, ketika peradangan lebih sering menyerang lapisan dalam usus besar dan rektum. Perdarahan dapat terjadi dalam bentuk bercak darah segar atau darah yang lebih gelap dan menggumpal.
Darah segar berasal dari bagian bawah saluran pencernaan, seperti rektum atau usus besar, sedangkan darah yang lebih gelap bisa menandakan perdarahan yang terjadi di bagian atas saluran pencernaan. Perdarahan yang berulang dapat menyebabkan anemia, dengan gejala seperti kelelahan, pucat, sesak nafas, dan pusing. Selain itu, penderita mungkin mengalami sensasi nyeri saat buang air besar akibat iritasi dan luka pada dinding usus.
4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Wajar
Penurunan berat badan yang tidak wajar menjadi gejala penyakit radang usus selanjutnya. Akibat tubuh yang mengalami kesulitan dalam menyerap nutrisi akibat peradangan, penderita radang usus sering mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi, dan kehilangan cairan akibat diare kronis.
5. Demam dan Kelelahan
Melansir dari halaman NHS, tanda radang usus semakin buruk adalah munculnya gejala demam dan rasa lelah yang terus terjadi. Penderita radang usus akan mengalami demam ringan hingga sedang sebagai respons tubuh terhadap peradangan yang terjadi. Selain itu, peradangan kronis juga dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan, bahkan jika penderita sudah cukup beristirahat. Itu sebabnya, jika sudah muncul gejala yang satu ini segera periksakan diri ke rumah sakit.
6. Mual dan Muntah
Gejala penyakit radang usus juga bisa muncul dalam bentuk mual dan muntah. Pada beberapa kasus, mual dan muntah disebabkan kondisi usus yang tidak stabil. Sebagai respon tubuh, akan terasa pusing dan memicu mual hingga muntah. Gejala ini lebih sering terjadi pada penyakit Crohn, terutama jika peradangan menyebabkan penyempitan atau sumbatan pada usus.
7. Nyeri Sendi dan Masalah Kulit
Radang usus tidak hanya mempengaruhi sistem pencernaan tetapi juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Radang usus bisa berpengaruh pada sendi dan kulit. Beberapa penderita mengalami nyeri sendi, ruam kulit, atau luka di mulut akibat respons autoimun tubuh terhadap peradangan. Jika dibandingkan dengan penyakit perut biasa, gejala yang satu ini menjadi paling membedakan.
Cara Mengatasi dan Mengelola Penyakit Radang Usus
Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan radang usus sepenuhnya, ada berbagai cara untuk mengelola gejala penyakit radang usus agar tidak mengganggu aktivitas kamu. Beberapa di antaranya adalah dengan melakukan hal sederhana seperti menghindari makanan yang memicu peradangan dan memperparah gejala. Berikut adalah beberapa metode lainnya yang dapat diterapkan untuk mencegah gejala penyakit radang usus semakin buruk.
1. Perubahan Pola Makan
Untuk mengatasi gejala penyakit radang usus yakni diare, sebaiknya hindari makanan pedas, berlemak, dan tinggi gula, karena dapat memperburuk kondisi pencernaan. Sebagai gantinya, konsumsi makanan kaya serat larut seperti pisang, oatmeal, dan wortel yang dapat membantu memperbaiki tekstur feses. Jika memiliki intoleransi laktosa, sebaiknya hindari produk susu agar tidak memperparah gejala. Selain itu, pastikan untuk minum cukup air guna mencegah dehidrasi akibat diare.
2. Obat-obatan
Pengobatan untuk kondisi peradangan usus bisa dalam bentuk berbagai jenis obat sesuai dengan kebutuhan pasien. Obat antiinflamasi seperti aminosalisilat dan kortikosteroid, sering digunakan untuk meredakan peradangan pada saluran pencernaan. Selain itu, imunosupresan juga dapat diberikan untuk menekan sistem imun yang terlalu aktif, sehingga dapat membantu mengurangi reaksi berlebihan yang menyebabkan peradangan lebih lanjut.
Jika terdapat infeksi bakteri yang memperburuk gejala penyakit radang usus, dokter akan meresepkan antibiotik guna mengatasi infeksi tersebut. Di samping itu, obat antidiare juga dapat digunakan untuk meredakan gejala diare yang sering menyertai gangguan tersebut. Sementara suplemen nutrisi diberikan untuk memastikan tubuh tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup meskipun ada gangguan dalam penyerapan nutrisi. Kombinasi berbagai jenis pengobatan ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Manajemen Stres
Manajemen stres berperan penting dalam mencegah dan mengurangi gejala penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Stres yang berkepanjangan dapat memicu peradangan dan memperburuk gejala, seperti diare, nyeri perut, serta kelelahan. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik dapat membantu menjaga keseimbangan sistem pencernaan dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Beberapa teknik manajemen stres yang efektif meliputi meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam, yang dapat menenangkan sistem saraf dan mengurangi ketegangan pada tubuh. Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau berenang juga dapat membantu mengurangi stres serta meningkatkan kesehatan usus. Selain itu, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk memperbaiki fungsi tubuh dan mengurangi peradangan.
4. Operasi
Operasi dapat menjadi pilihan bagi penderita radang usus, terutama jika pengobatan dengan obat-obatan tidak lagi efektif atau jika terjadi komplikasi serius. Dua jenis penyakit radang usus yang sering memerlukan tindakan bedah adalah penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Meskipun operasi bukanlah pengobatan utama, dalam beberapa kasus, prosedur ini dapat membantu mengurangi gejala secara signifikan atau bahkan menyembuhkan kondisi tertentu.
结论
炎症性肠病是一种严重的疾病,可能显著影响患者的生活。早期识别症状对于确保适当治疗至关重要。通过健康饮食、适当药物和有效压力管理,IBD患者仍然可以过上高质量的生活。
如果您或您认识的人正在经历可疑症状,咨询医生非常重要。您可以在IHH Healthcare Malaysia接受咨询或治疗。为什么选择IHH Healthcare Malaysia?因为他们的服务和设施获得国际的认可。别忘了在IHH Healthcare Malaysia安排健康检查!
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ulcerative-colitis/symptoms-causes/syc-20353326
- https://www.nhs.uk/conditions/ulcerative-colitis/#:~:text=recurring%20diarrhoea%2C%20which%20may%20contain,with%20bones%2C%20such%20as%20osteoporosis
- https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/colitis
- https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/ulcerative-colitis#:~:text=The%20symptoms%20can%20be%20more,Weight%20loss