Mirip Serangan Jantung, Sensasi Gejala Asam Lambung Naik Kerap Bikin Panik
Similar to a Heart Attack, the Sensation of Acid Reflux Symptoms Often Causes Panic banner
Apr 7 2025
5 menit baca

Mirip Serangan Jantung, Sensasi Gejala Asam Lambung Naik Kerap Bikin Panik

Rasa nyeri, berat, dan sesak di dada yang datang tiba-tiba tentu membuat panik karena mirip dengan gejala serangan jantung. Padahal, hal tersebut bisa jadi gejala asam lambung naik. Lantas, apa bedanya?

Rasa nyeri, berat, dan sesak di dada yang datang tiba-tiba tentu membuat panik, karena sering kali kita mengasosiasikannya dengan gejala serangan jantung, padahal, gejala tersebut bisa jadi disebabkan oleh masalah asam lambung yang naik.

Ya, salah satu penyebab utama terjadinya nyeri dada mirip serangan jantung adalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit asam lambung. Asam lambung yang naik dapat menimbulkan sensasi terbakar di dada. Tak heran, sering disalahartikan sebagai masalah jantung.

Apa Itu GERD?

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung dari perut naik ke kerongkongan (esofagus). Hal ini terjadi karena otot sfingter esofagus bagian bawah (lower esophageal sphincter/LES) melemah atau tidak berfungsi dengan baik. Sfingter ini seharusnya berfungsi sebagai katup untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan, namun jika mekanisme ini terganggu, asam lambung dapat mengalir kembali ke atas, menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding kerongkongan.

Tidak seperti sakit maag yang terjadi karena luka pada lapisan perut (tukak lambung), meskipun maag bisa diperburuk oleh asam lambung yang berlebih, penderita maag tidak selalu mengalami gejala asam lambung naik seperti penderita GERD. Penyakit GERD sering kali menyebabkan gejala yang lebih berat, dengan nyeri dada yang terasa seperti terbakar, terutama setelah makan.

Gejala GERD yang Umum

Gejala GERD bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, namun beberapa gejala umum yang sering ditemui antara lain:

  1. Sensasi terbakar di dada – Sensasi ini sering kali muncul setelah makan atau ketika berbaring, dan dikenal dengan istilah heartburn.
  2. Nyeri dada – Rasa nyeri yang terasa di dada ini seringkali disalahartikan sebagai gejala serangan jantung.
  3. Rasa pahit atau asam di mulut – Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa sampai ke mulut, memberikan rasa asam atau pahit yang tak sedap.
  4. Kesulitan menelan – Terasa seperti ada yang mengganjal atau terhambat di tenggorokan saat menelan makanan atau cairan.
  5. Kembung atau begah – Rasa penuh atau kembung di perut yang membuat tidak nyaman.
  6. Sendawa berlebihan – Rasa terperangkapnya udara di perut yang menyebabkan sendawa terus menerus.
  7. Batuk kronis dan radang tenggorokan – Asam lambung yang naik dapat mengiritasi tenggorokan, menyebabkan batuk yang tidak kunjung sembuh atau tenggorokan terasa kering dan gatal.

Selain itu, beberapa pasien GERD juga melaporkan gejala sesak napas, yang kadang-kadang bisa membingungkan karena gejala ini mirip dengan serangan jantung.

Beda GERD dan Serangan Jantung

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa gejala asam lambung naik atau GERD sangat mirip dengan gejala serangan jantung yang dapat membuat orang kebingungan dan khawatir. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa perbedaan antara keduanya untuk menghindari panik yang tidak diperlukan.

  1. Waktu dan Kondisi Pemicu
    • Nyeri dada yang disebabkan oleh asam lambung biasanya bertambah parah setelah makan atau berbaring, terutama ketika posisi tubuh tidak mendukung pencernaan yang baik. Ketika seseorang membungkuk atau mengubah posisi tubuh, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan memperburuk nyeri dada.
    • Di sisi lain, nyeri dada akibat serangan jantung cenderung bertahan tidak peduli posisi tubuh atau waktu tertentu.
  2. Respons terhadap Obat-obatan
    • Pada nyeri dada akibat GERD, gejala ini biasanya bisa mereda setelah meminum obat antasida atau obat pengurang asam lambung.
    • Namun, pada serangan jantung, obat pereda asam lambung tidak akan meredakan nyeri dada.
  3. Gejala Tambahan
    • Nyeri pada GERD umumnya tidak disertai dengan kesulitan bernapas atau sesak napas. Sebaliknya, serangan jantung seringkali disertai dengan gejala sesak napas yang parah dan bisa berlanjut.
    • Selain itu, penderita GERD sering merasakan perut kembung atau sendawa berlebihan, yang tidak terkait dengan serangan jantung.
  4. Tanda Perut dan Kesehatan Pencernaan
    • Pada serangan jantung, gejalanya tidak disertai dengan masalah pencernaan seperti kembung atau rasa penuh di perut.
    • Namun pada GERD, keluhan pencernaan seringkali menjadi tanda yang mendahului nyeri dada.

Bahaya GERD yang Tidak Ditangani

Jika GERD atau gejala asam lambung naik tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berlanjut dan menyebabkan berbagai komplikasi jangka panjang yang lebih serius, seperti:

  • Esophagitis (radang kerongkongan) – Peradangan kronis pada kerongkongan akibat paparan asam lambung yang berulang.
  • Striktur esofagus (penyempitan kerongkongan) – Pembentukan jaringan parut di kerongkongan yang menyempitkan saluran makan, menyebabkan kesulitan menelan.
  • Barrett’s Esophagus – Perubahan pada sel-sel kerongkongan yang dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
  • Kanker Esofagus – Pada kasus yang sangat parah, GERD yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel esofagus yang berisiko berkembang menjadi kanker.

Cara Mencegah dan Mengelola GERD

Mencegah GERD atau gejala asam lambung naik dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana, terutama terkait dengan gaya hidup sehat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Hindari Makanan Pemicu Asam Lambung
    Beberapa makanan dapat memicu naiknya asam lambung, seperti:
    • Kopi dan minuman berkafein
    • Cokelat dan makanan manis
    • Makanan pedas dan asam
    • Alkohol dan minuman berkarbonasi

    Cobalah untuk menghindari makanan ini atau mengonsumsinya dalam jumlah terbatas untuk mencegah gejala.

  2. Jaga Berat Badan Ideal
    Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memicu naiknya asam lambung. Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mencegah GERD.
  3. Makan dalam Porsi Kecil dan Sering
    Makan dalam porsi besar dapat meningkatkan tekanan pada perut, sehingga lebih mudah memicu asam lambung naik. Cobalah untuk makan dalam porsi kecil namun lebih sering sepanjang hari.
  4. Jangan Berbaring Setelah Makan
    Setelah makan, usahakan untuk tidak langsung berbaring. Duduk atau berjalan selama sekitar 30 menit setelah makan dapat membantu pencernaan.
  5. Hindari Rokok dan Alkohol
    Merokok dan mengonsumsi alkohol dapat memperburuk gejala asam lambung naik  serta merusak otot sfingter esofagus, memperburuk kemampuan tubuh untuk mencegah naiknya asam lambung.
  6. Konsultasi dengan Dokter
    Jika Anda merasakan gejala-gejala GERD, seperti sensasi terbakar di dada atau kesulitan menelan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan pengobatan yang tepat dan memberi saran gaya hidup yang lebih sehat.

Mengapa Perawatan dari Spesialis Penting?

Perawatan GERD yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan untuk memperbaiki kualitas hidup penderitanya. Meskipun tidak seberbahaya serangan jantung, jika tidak ditangani dengan baik, gejala asam lambung naik bisa menyebabkan dampak kesehatan jangka panjang yang serius. 

Beberapa alasan mengapa perawatan dokter spesialis sangat dianjurkan:

  1. Mendiagnosis dengan Akurat

  2. Karena gejala asam lambung naik mirip dengan penyakit jantung, penting bagi seorang ahli gastroenterologi untuk mendiagnosis kondisi Anda dengan benar. Dengan pemeriksaan tambahan seperti endoskopi, tes pH esofagus, atau manometri esofagus dokter spesialis akan melihat apakah asam lambung memang naik ke kerongkongan dan sejauh mana dampaknya.

  3. Menentukan Tingkat Keparahan 

  4. Pada beberapa kasus, GERD bisa berlanjut dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika tidak diobati dengan benar. Radang kerongkongan (esophagitis), penyempitan esofagus (striktur esofagus), dan Barrett’s esophagus (perubahan pada sel-sel kerongkongan yang berisiko menjadi kanker) adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi. Seorang spesialis dapat menilai tingkat keparahan GERD Anda dan membantu merencanakan pengobatan yang sesuai agar Anda terhindar dari masalah kesehatan yang lebih besar di kemudian hari.

  5. Memberikan Pengobatan yang Tepat dan Efektif

  6. Pengobatan untuk GERD sangat bervariasi tergantung pada seberapa parah kondisi Anda. Dokter spesialis akan meresepkan obat-obatan penghambat asam lambung seperti PPI (Proton Pump Inhibitors) atau H2 blockers, yang dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dan mengurangi iritasi pada kerongkongan. Jika pengobatan dengan obat tidak efektif, dokter bisa merekomendasikan prosedur medis tertentu, seperti nissen fundoplication, yang dilakukan untuk memperbaiki otot sfingter esofagus yang melemah dan mengurangi gejala GERD.

  7. Mencegah Komplikasi Jangka Panjang

  8. GERD yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti radang kerongkongan kronis, penyempitan saluran esofagus, dan dalam beberapa kasus yang sangat parah, bisa memicu kanker esofagus. Dengan perawatan yang tepat dari spesialis, Anda bisa mencegah komplikasi-komplikasi tersebut. Penanganan yang lebih awal akan mengurangi risiko kerusakan permanen pada kerongkongan dan memastikan pemulihan yang lebih baik.

  9. Perawatan Holistik yang Terpadu

  10. Sering kali, penanganan GERD tidak hanya berfokus pada pengobatan medis tetapi juga mencakup pendekatan holistik yang melibatkan perubahan gaya hidup, seperti teknik relaksasi, olahraga yang aman untuk penderita GERD, dan pengaturan pola makan yang tepat. Tim medis dari spesialis gastroenterologi dapat memberikan perawatan yang terintegrasi, memperhatikan kesehatan secara keseluruhan untuk mengurangi gejala asam lambung naik dan mencegah kekambuhan.

Di IHH Healthcare Malaysia, tim dokter spesialis gastroenterologi siap membantu Anda mengatasi gejala asam lambung naik yang berulang atau GERD, memberikan perawatan yang menyeluruh untuk mencegah masalah lebih lanjut dan memperbaiki kualitas hidup Anda.