Topik
1. Infeksi Bakteri 2. Infeksi Virus 3. Infeksi Jamur dan Parasit 4. Penyakit Autoimun 5. Kanker 6. Efek Samping Obat Kesimpulan Referensi:Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik yang berperan penting dalam imunitas tubuh. Kelenjar ini berfungsi sebagai filter yang menangkap dan menghancurkan mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri dan virus.
Namun, dalam beberapa kondisi, kelenjar getah bening dapat mengalami pembengkakan, yang sering kali menandakan adanya infeksi atau kondisi medis lainnya. Dilansir dari halaman Mount Sinai, berikut beberapa penyebab kelenjar getah bening bengkak.
1. Infeksi Bakteri
Pertama, penyebab kelenjar getah bening membengkak adalah infeksi. Infeksi bakteri ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa jenis infeksi bakteri yang sering dikaitkan dengan kondisi ini meliputi:
a. Infeksi Streptokokus dan Stafilokokus
Bakteri Streptococcus dan Staphylococcus adalah penyebab kelenjar getah bening yang umum. Infeksi tenggorokan akibat Streptococcus, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Infeksi kulit akibat Staphylococcus juga dapat memicu respons sistem imun yang mengarah pada pembengkakan kelenjar getah bening di daerah yang terinfeksi.
b. Tuberkulosis (TB)
Infeksi Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Kondisi ini dikenal sebagai limfadenitis tuberkulosis. Biasanya, pembengkakan ini bersifat kronis dan tidak menimbulkan nyeri pada awalnya. Jika tidak ditangani, infeksi dapat menyebar ke organ lain.
c. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Beberapa Penyakit Menular Seksual atau PMS, seperti sifilis dan gonore, menjadi penyebab kelenjar getah bening membengkak di daerah selangkangan. Ini terjadi sebagai respons imun tubuh terhadap bakteri penyebab penyakit tersebut. Pada sifilis tahap awal, kelenjar getah bening yang membengkak biasanya tidak nyeri, sedangkan pada infeksi gonore, pembengkakan bisa disertai rasa sakit.
d. Penyakit Kucing (Cat Scratch Disease)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae, yang ditularkan melalui cakaran atau gigitan kucing yang terinfeksi. Gejalanya bisa dalam bentuk pembengkakan kelenjar getah bening di dekat area luka gigitan atau cakaran, serta timbul kemerahan dan nyeri di sekitar luka. Selain itu, akan muncul juga gejala sistemik seperti demam dan kelelahan dalam beberapa kasus.
e. Demam Tifoid
Infeksi Salmonella typhi, penyebab demam tifoid, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh. Gejala yang biasanya menyertai adalah demam tinggi yang berlangsung lama. Selain itu, terjadi pembesaran kelenjar getah bening terutama di area perut.
2. Infeksi Virus
Selain infeksi bakteri, penyebab kelenjar getah bening membengkak juga bisa dari infeksi virus. Infeksi virus ini bisa disebabkan dari sakit yang memang diderita dan kemudian berdampak pada kelenjar getah bening. Berikut beberapa infeksi virus yang bisa membuat kelenjar getah bening bengkak.
a. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Infeksi virus seperti flu atau pilek sering menjadi penyebab kelenjar getah bening terutama di leher dan bawah rahang. Ini adalah respon alami tubuh terhadap infeksi yang menyerang sistem pernapasan. Biasanya, pembengkakan ini akan mereda setelah infeksi sembuh. Gejala lain yang menyertai yaitu, demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Kelenjar getah bening yang membengkak juga tidak terlalu parah, biasanya berukuran kecil dan dapat terasa nyeri saat disentuh.
b. Mononukleosis
Mononukleosis adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Penyakit ini sering menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan selangkangan. Gejala utama dari infeksi yang satu ini adalah demam tinggi, kelelahan ekstrem, dan pembesaran amandel. Kelenjar getah bening bisa membengkak hingga ukuran besar dan terasa lunak. Penyakit ini menular melalui air liur, sehingga sering disebut sebagai kissing disease.
c. HIV/AIDS
Selanjutnya, ada HIV sebagai penyebab kelenjar getah bening membengkak. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, dan termasuk kelenjar getah bening. Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap bisa menjadi salah satu gejala awal infeksi HIV. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi di seluruh tubuh, terutama di leher, ketiak, dan selangkangan. Pada tahap lanjut, HIV dapat menyebabkan limfadenopati persisten generalisata, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening yang berlangsung lebih dari tiga bulan.
d. Campak dan Rubella
Virus campak (Measles morbillivirus) dan rubella (Rubella virus) juga menjadi penyebab kelenjar getah bening bengkak, terutama di belakang telinga dan leher. Campak biasanya disertai dengan ruam merah di seluruh tubuh, demam tinggi, dan batuk. Rubella memiliki gejala yang lebih ringan tetapi berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan kelainan bawaan pada janin.
e. Cytomegalovirus (CMV)
CMV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi sistemik dan pembengkakan kelenjar getah bening, terutama pada individu dengan sistem imun lemah. Gejalanya mirip dengan mononukleosis, termasuk demam, kelelahan, dan nyeri otot. Virus ini sering menular melalui cairan tubuh seperti air liur, darah, dan ASI.
3. Infeksi Jamur dan Parasit
Infeksi jamur dan parasit juga bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, namun lebih jarang jika dibandingkan infeksi bakteri dan virus. Meski begitu, kelenjar getah bening yang disebabkan infeksi jamur bukan berarti boleh diabaikan. Ada beberapa infeksi jamur yang bisa menjadi penyebab kelenjar getah bening bengkak, contohnya adalah sebagai berikut.
a. Histoplasmosis
Histoplasmosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh Histoplasma capsulatum. Jamur ini sering ditemukan di tanah yang terkontaminasi kotoran burung atau kelelawar. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di paru-paru dan area sekitarnya. Gejala lain meliputi batuk, demam, dan kelelahan. Penyakit ini lebih umum pada individu dengan sistem imun lemah.
b. Coccidioidomycosis
Coccidioidomycosisdikenal sebagai "demam lembah,". Infeksi ini disebabkan oleh jamur Coccidioides yang ditemukan di tanah kering dan berdebu. Infeksi ini menyebabkan kelenjar getah bening bengkak, utamanya di paru-paru. Gejalanya meliputi demam, nyeri dada, dan batuk kronis.
c. Toksoplasmosis
Terakhir, ada Infeksi parasit Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Biasanya ditularkan melalui konsumsi daging mentah atau kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi. Kelelahan, demam ringan, dan nyeri otot menjadi gejala umum yang dirasakan oleh penderita.
4. Penyakit Autoimun
Beberapa penyakit autoimun juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan sehat secara keliru. Beberapa penyakit autoimun yang menjadi penyebab kelenjar getah bening bengkak, yakni sebagai berikut.
a. Lupus Eritematosus Sistemik (SLE)
Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan di berbagai bagian tubuh, termasuk kelenjar getah bening. Pembengkakan kelenjar getah bening sering disertai dengan nyeri sendi, ruam kulit, dan kelelahan. Penyakit ini sering kambuh dan bisa dipicu oleh stres atau infeksi.
b. Rheumatoid Arthritis (RA)
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi dan bisa menyebabkan limfadenopati, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi ini terjadi akibat peradangan kronis dalam tubuh. Gejala RA umumnya meliputi nyeri sendi, kaku di pagi hari, kelelahan, dan dalam beberapa kasus, pembengkakan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat limfadenopati.
5. Kanker
Kemudian, ada juga kanker yang bisa jadi penyebab kelenjar getah bening membengkak. Hal ini juga bisa jadi tanda awal untuk penyakit kanker. Beberapa jenis kanker dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, antara lain.
a. Limfoma
Limfoma adalah kanker yang berasal dari sistem limfatik dan mencakup dua jenis utama. Pertama, ada limfoma hodgkin yang ditandai dengan keberadaan sel Reed-Sternberg dalam kelenjar getah bening. Kedua, ada limfoma non-hodgkin yang lebih umum dan mencakup berbagai jenis kanker limfatik. Gejalanya meliputi pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri. Kemudian, tubuh juga merasakan demam, keringat malam, dan penurunan berat badan tanpa sebab.
b. Leukemia
Leukemia adalah kanker darah yang juga bisa menjadi penyebab kelenjar getah bening membengkak akibat produksi sel darah putih abnormal yang berlebihan. Tanda-tandanya ada kelelahan ekstrem, infeksi yang sering terjadi, dan mudah mengalami perdarahan atau memar. Jika kelenjar telah mengalami pembengkakan, akan dibutuhkan metode pengobatan yang kompleks.
c. Kanker di bagian tubuh lainnya
Ada kanker yang berasal dari organ lain, seperti pada bagian kepala atau leher. Kedua kanker ini juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening, terutama di ketiak dan leher. Hal ini akan ditandai pembengkakan yang biasanya ditemukan selama pemeriksaan medis. Bisa juga disertai dengan gejala kanker primer seperti benjolan di payudara atau batuk kronis.
6. Efek Samping Obat
Terakhir, beberapa obat tertentu juga menjadi penyebab kelenjar getah bening mengalami pembengkakan. Hal ini karena beberapa obat memiliki berbagai macam efek samping dan salah satunya adalah membuat kelenjar getah bening membengkak. Contoh pertama ada obat antikejang, seperti fenitoin. Kemudian ada juga obat untuk penyakit autoimun, seperti obat biologis.
Kesimpulan
Pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi serius seperti kanker. Maka dari itu, penting untuk mengetahui apa penyebab kelenjar getah bening itu terlebih dahulu melalui pemeriksaan terperinci. Oleh karena itu, jika mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak kunjung sembuh disarankan untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit.
Jika sekadar konsultasi, kamu juga bisa melakukannya di rumah sakit IHH Healthcare Malaysia. Rumah sakit yang tergabung IHHH Healthcare Malaysia siap membantu melayani bagi kamu yang ingin konsultasi hingga medical check up. Jadi, tidak perlu diragukan lagi, cek sekarang!