Topik
Jenis Pola Makan yang Tidak Sehat dan Pengaruhnya terhadap Asam Lambung Penyebab Lain Asam Lambung Naik Gangguan Medis yang Dapat Menyebabkan Asam Lambung Naik Dampak Jangka Panjang Asam Lambung Naik Kesimpulan Referensi:Asam lambung sudah menjadi penyakit yang umum di mata banyak orang. Namun, masih banyak juga orang yang tidak tahu pemicu asam lambung naik. Jadi, apa yang bisa jadi pemicunya?
Asam lambung naik akan terjadi tiba-tiba jika ada pemicunya. Asam lambung naik atau dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi ketika asam dari lambung naik ke kerongkongan. Biasanya gejala yang ditimbulkan bisa berbeda bagi sebagian orang. Ada penderita yang mengalami sensasi terbakar di dada atau yang sering disebut dengan heartburn. Ada juga yang mengalami pusing, mual, hingga muntah. Dalam dunia medis sendiri, asam lambung naik bisa disebabkan beberapa faktor. Dari pola makan, gaya hidup, hingga gangguan medis. Untuk penjelasannya bisa disimak lebih jauh di sini!
Jenis Pola Makan yang Tidak Sehat dan Pengaruhnya terhadap Asam Lambung
Bagi penderita asam lambung terkadang memilih jenis makanan juga menjadi tantangan sendiri. Ada beberapa makanan yang kerap memicu asam lambung naik. Tidak hanya jenis makanan, pola makan yang buruk juga menjadi pantangan bagi penderita asam lambung. Berikut beberapa jenis dan pola makan yang bisa jadi penyebab asam lambung naik dan harus diperhatikan oleh penderita asam lambung.
1. Konsumsi Makanan Berlemak dan Berminyak
Penderita asam lambung harus menghindari konsumsi makanan berlemak dan berminyak. Makanan yang mengandung kadar lemak tinggi, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan daging berlemak, dapat memperlambat proses pencernaan. Makanan ini memicu peningkatan produksi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, sehingga asam lebih mudah naik ke kerongkongan.
2. Konsumsi Makanan Pedas
Selanjutnya, melansir dari healthline makanan pedas juga bisa memicu asam lambung naik. Makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat mengiritasi dinding lambung dan merangsang produksi asam lambung berlebih. Selain itu, makanan pedas juga dapat memperlambat proses pengosongan lambung, yang menyebabkan tekanan dalam lambung meningkat dan memicu refluks asam.
3. Konsumsi Minuman Berkafein dan Berkarbonasi
Ketiga, minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan. Sedangkan minuman berkarbonasi, seperti soda, dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan tekanan pada lambung. Kedua jenis minuman ini yang akhirnya mendorong asam lambung naik ke esofagus.
4. Kebiasaan Makan dalam Porsi Besar
Kebiasaan makan dalam porsi besar dapat membuat lambung bekerja lebih keras untuk mencerna makanan. Hal ini meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah dan memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering. Namun, tetap mengonsumsi makanan yang sehat.
5. Makan Terlalu Cepat dan Tidak Mengunyah dengan Baik
Selanjutnya, pola makan yang buruk seperti makan terlalu cepat dan mengunyah tidak baik. Mengunyah makanan dengan baik sangat penting untuk membantu proses pencernaan. Makan terlalu cepat tanpa mengunyah dengan benar akan membuat lambung bekerja lebih keras. Dengan proses makan yang cepat dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk gejala refluks asam.
6. Makan Sebelum Tidur
Bagi penderita asam lambung disarankan untuk tidak langsung tidur sehabis makan. Makan dalam waktu kurang dari dua jam sebelum tidur dapat meningkatkan risiko refluks asam. Ketika seseorang berbaring setelah makan, gravitasi tidak dapat membantu menjaga isi lambung tetap berada di tempatnya. Hal ini memudahkan asam lambung naik ke esofagus.
7. Kurangnya Asupan Serat
Terakhir, ada serat yang membantu proses pencernaan dan mencegah sembelit yang dapat meningkatkan tekanan di dalam perut. Kurangnya konsumsi serat dalam makanan sehari-hari dapat mengganggu sistem pencernaan. Alhasil juga meningkatkan risiko refluks asam. Itu sebabnya, serat menjadi makanan penting yang wajib dikonsumsi penderita asam lambung. Selain membantu melancarkan pencernaan juga membantu rasa kenyang lebih lama.
Penyebab Lain Asam Lambung Naik
1. Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memengaruhi sistem pencernaan, termasuk meningkatkan produksi asam lambung. Orang yang mengalami stres berkepanjangan cenderung memiliki pola makan yang tidak teratur, sehingga memperburuk gejala asam lambung. Bagi penderita asam lambung disarankan menghindari stres atau gaya hidup yang tidak baik.
2. Obesitas dan Tekanan pada Perut
Kemudian, ada obesitas atau kelebihan berat badan dapat jadi penyebab asam lambung naik. Hal ini karena orang dengan obesitas cenderung memiliki akumulasi lemak di area perut yang dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal. Tekanan ini mendorong isi lambung naik ke kerongkongan, terutama saat berbaring atau setelah makan dalam porsi besar.
Selain itu, pada orang yang mengalami obesitas, tekanan berlebih di perut dapat melemahkan LES. Sfingter esofagus bawah (LES) adalah otot yang bertugas menutup saluran antara kerongkongan dan lambung untuk mencegah asam naik. Jika LES melemah akan lebih mudah terbuka dan memungkinkan asam lambung naik ke esofagus.
Tidak hanya itu, obesitas juga sering dikaitkan dengan peradangan kronis dan ketidakseimbangan hormon. Gangguan hormon ini juga dapat memengaruhi fungsi LES. Hormon seperti leptin dan ghrelin, yang berperan dalam regulasi nafsu makan. Hormon ini juga memengaruhi terhadap produksi asam lambung yang tidak stabil.
3. Kebiasaan Merokok
Jika kamu penderita asam lambun dan memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya dihindari. Kebiasaan merokok akan memperburuk kondisi asam lambung yang diderita. Nikotin dalam rokok dapat melemahkan katup esofagus bagian bawah yang bertugas menahan asam lambung agar tidak naik. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menghambat penyembuhan lapisan esofagus yang sudah teriritasi.
4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan naiknya asam lambung, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan aspirin. Adapun obat tekanan darah tinggi, terutama yang bersifat relaksan otot. Selain itu, obat untuk asma dan penyakit jantung tertentu yang dapat mengendurkan otot katup esofagus bagian bawah.
Gangguan Medis yang Dapat Menyebabkan Asam Lambung Naik
Selain beberapa penyebab asam lambung naik di atas, ada juga gangguan medis yang bisa menyebabkan asam lambung naik. Asam lambung naik yang disebabkan gangguan medis ini bisa disebabkan efek samping dari gejala kondisi medis itu sendiri. Terkadang ada beberapa kondisi medis yang juga menimbulkan gejala dan salah satunya asam lambung naik. Berikut contoh kondisi medis yang bisa menyebabkan asam lambung naik.
1. Hernia Hiatal
Hernia hiatal terjadi ketika bagian atas lambung terdorong ke atas melalui diafragma ke dalam rongga dada. Diafragma memiliki peran penting dalam menjaga agar asam lambung tetap berada di dalam lambung. Jika terjadi hernia hiatal, sfingter esofagus bawah (LES) menjadi lebih lemah. Itu sebabnya asam lambung cepat naik ke esofagus.
2. Gastroparesis
Gastroparesis adalah kondisi ketika perut mengalami keterlambatan dalam mengosongkan makanan ke usus kecil. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes dan menyebabkan makanan bertahan lebih lama di lambung. Makanan yang terlalu lama di dalam lambung akan meningkatkan tekanan serta kemungkinan refluks asam lambung ke esofagus.
3. Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori)
Kondisi medis seperti infeksi H. pylori juga bisa jadi penyebab asam lambung naik. H. pylori adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada lapisan lambung dan berkontribusi terhadap penyakit maag serta GERD. Infeksi ini mengganggu keseimbangan asam di lambung dan dapat merusak lapisan pelindung lambung. Akhirnya, kondisi ini akan meningkatkan risiko asam lambung naik.
Dampak Jangka Panjang Asam Lambung Naik
Asam lambung yang terus-menerus terjadi akan berdampak panjang bagi tubuh. Apalagi asam lambung tidak ditangani dengan baik. Tidak hanya gangguan kesehatan ringan, namun penderita asam lambung juga bisa mengalami gangguan kesehatan yang lebih kompleks. Berikut beberapa dampak panjang yang dapat terjadi jika asam lambung terjadi terus-menerus dan tidak segera ditangani dengan baik.
- Gangguan Tidur
Asam lambung yang naik ke kerongkongan sering kali lebih parah saat berbaring. Asam lambung yang kerap kambuh saat berbaring atau tidur akan mengganggu kualitas tidur seseorang. Penderita GERD sering mengalami sulit tidur atau sering terbangun karena rasa tidak nyaman di dada dan tenggorokan. Jika asam lambung naik saat terbaring terkadang penderita GERD juga mengalami keinginan untuk muntah. Jika asam lambung tidak diobati, kualitas tidur seseorang menjadi kacau dan akan memengaruhi aktivitas lainnya. Maka perlu diperhatikan secara seksama mengenai penyebab asam lambung naik yang diderita agar tidak mengganggu tidur Anda.
- Masalah Pernapasan
Asam lambung yang naik dapat mencapai saluran pernapasan dan mengganggu pernapasan. Kemudian muncul berbagai masalah seperti batuk kronis, asma, bronkitis, atau bahkan pneumonia aspirasi. Ini terjadi karena iritasi pada saluran pernapasan akibat paparan asam lambung. Itu sebabnya, terkadang penderita asam lambung tidak dapat membedakan antara sesak napas yang diakibatkan gangguan saluran pernapasan dengan gejala asam lambung. Meski begitu, kedua gejala ini bisa mengganggu penderita GERD.
- Kanker Esofagus
Terakhir, salah satu dampak paling serius dari asam lambung naik yang tidak ditangani adalah kanker esofagus. Perubahan sel akibat paparan asam yang terus-menerus dapat berkembang menjadi kanker, terutama pada individu dengan barrett’s esophagus. Barrett’s Esophagus adalah kondisi ketika refluks asam yang berkepanjangan dapat merusak sel-sel di lapisan kerongkongan dan mengubahnya menjadi sel yang lebih mirip dengan sel di usus. Kanker esofagus sama halnya dengan penyakit kanker lainnya. Penderita juga akan mengalami sakit yang luar biasa dan perubahan kondisi tubuh yang signifikan.
Kesimpulan
Penyebab asam lambung naik bisa karena berbagai faktor, mulai dari pola makan yang buruk hingga kondisi medis tertentu. Untuk mencegah dan mengatasi masalah ini, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, menghindari makanan pemicu, serta menjaga berat badan ideal. Bagi penderita asam lambung, lebih baik untuk rutin melakukan medical check-up.
Jika kamu ingin melakukan medical check-up yang nyaman dan murah, kamu bisa berkonsultasi di rumah sakit yang tergabung dengan IHH Health Malaysia. Dengan rutin melakukan medical check-up, kamu bisa mencegah dampak panjang dari asam lambung. Jadi, segera hubungi rumah sakit IHH Healthcare Malaysia dan tentukan jadwal medical check-upmu!
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17019-acid-reflux-gerd
- https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/g/gastroesophageal-reflux-disease-gerdheartburn.html
- https://www.healthline.com/health/gerd/foods-to-avoid#bottom-line
- https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/gerd-diet-foods-to-avoid-to-reduce-acid-reflux
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/gerd-diet-foods-that-help-with-acid-reflux-heartburn
- https://www.verywellhealth.com/stop-doing-with-gerd-1742213